Sabtu, 25 Juni 2016

FORD LASER SONIC - BALADA FORDI (2)

      Entah tinggal berapa populasi Laser Sonic yang tersisa di Indonesia. Dan entah siapa juga yang masih mengingatnya. Sedan kompak cap Amrik-tapi agaknya diproduksi Jepang-yang dilansir awal 90 ini, sangat jarang nongol di jalan. Mungkin sudah pada punah. Dan entah mengapa pula, dari sekian varian Laser yang dilahirkan Ford sejak 1986-1998, varian Sonic termasuk jarang.

      Sedikit beruntung sambalbawang memiliki Laser Sonic berkubikasi 1.300 cc ini. Dalam kondisi yang boleh dibilang 90 persen orisinil, luar dalam. Berhubung sudah membesut Sonic-yang saya panggil Fordi-ini sejak 2009, setidaknya sambalbawang cukup sedikit paham gimana itu Sonic dan kesehariannya. Lumayan paham karakternya.
      Setiap ngobrol soal sedan Ford Laser, sudah suratan takdir, orang dengan mudah mengaitkan dengan taksi. Memang benar, karena dulu Laser memang identik dengan taksi. Namun dari sekian varian Laser, ada yang tidak difungsikan sebagai taksi. Seri Champ, juga Sonic, termasuk salah satunya. Keduanya ada di jalur non plat kuning.
      Sonic barangkali varian yang unik dari Laser’s family. Untuk ukuran mobil sedan buatan tahun 1991-1993, Sonic, apa mau dikata, memang ibarat “anak tiri”. Sonic adalah sedan simpel-minimalis. Ketika Mazda yang merupakan sodara sekandung nan (agak) kembar, muncul dengan speedometer digitalnya, Sonic masih masang speedo analog.
       Ketika di era 80-an sedan-sedan sudah punya fitur power window, power steering, dan power lainnya, Sonic masih manual. Buka jendela masih meng-engkol. Bahkan Laser-laser yang nongol sesudah Sonic, dan malah berwujud kotak, sudah power steering. Nasib.
       Namun, barangkali memang itulah uniknya Sonic. Dicipta untuk menjadi mobil sederhana, yang merakyat, namun masih rada "priyayi". Hahaha. Tapi ngomong-ngomong, mencari serba neka tentang Sonic Laser ini agak susah.
      Mencoba melongok berselancar ke internet, agak susah nemu blog-blog atau situs yang membahas khusus soal Laser Sonic. Ada sih, tapi belum komplet. Iseng-iseng nyari iklannya versi Indonesia, juga nggak nemu. Malah nemu video iklan Sonic yang dijual untuk negara Australia (semoga tidak salah) .  Nengok ke situs jual beli, juga susah nemuin Sonic.
       Satu hal tentang Laser Sonic, berdasarkan pengalaman sambalbawang, adalah, sedan ini cukup nyaman dan menyenangkan. Fun driving, lah. Jika ingin power mesin, mungkin tidak akan mendapatkan di Sonic, mengingat mesinnya segitu. Jika AC dinyalakan, tenaga mesin pun sontak ngedrop cukup lumayan. Mungkin seperempat tenaga tersita.
      Tapi ini memang sedan untuk berkendara santai, sodara, bukan untuk salip sana salip sini, apalagi untuk brutal driving. Ini sedan santai. Resume selama memakai, Sonic hemat BBM. Mungkin 1liter bisa menempuh 10 km. Lumayan kan.
      Untuk urusan handling lumayan, demikian juga suspensi. Ruang kabin lega dan kepala sambalbawang aman dari hantaman atap. Perpindahan gigi yang cukup soft. Mesin lumayan halus suaranya, namun ini dengan catatan jika AC-nya tak dinyalakan.  Tetapi kalau AC dibangunkan, suaranya cukup menganggu telinga. Swear, deh.
      Sambalbawang mengisi Fordi dengan pertalite, dan kadang-kadang pertamax kalau lagi kumat isengnya.  Mungkin atas sebab itu, Sonic piaraan sambalbawang ini cukup bertenaga. Pernah coba dipancal abis gasnya, spedo nunjuk angka 110. Gas belum abis, tapi lantaran detak jantung mulai balapan,  gas diturunkan lagi.
      Cukup asyik mencermati kinerja tiga pedal di bawah setir. Pedal gas cukup anteng dijejak. Pedal kopling mantap diinjak, Pedal rem pun asyik dan kualitas pengeremannya pun cukup top. Berani diadu dengan sedan pabrikan sebelah yang lahir di tahun yang sama.
      Berani taruhan, siapa yang pernah nyetir Sonic (terawat) akan mengamini pendapat sambalbawang. Posisi berkendara, nyaman. Mungkin karena dijual juga untuk konsumen luar, Sonic ini terasa lapang untuk ukuran orang Indonesia. Posisi boncenger depan, mm, rileks. Penumpang di bangku belakang pun cukup nyaman menyelonjorkan kaki.
      Panel instrumen jelas, mudah dilihat, dipahami, dan dipencet sana-sini. Bagasi belakang terasa lega dan lapang. Pernah sambalbawang iseng memuat tiga ban mobil, eh ternyata masih muat. Secara visual, Sonic good looking, apabila dipantengin dari luar. Dari dalam, Sonic mengadopsi interior yang kalem, dengan dominasi warga abu-abu.
      Untuk kinerja audio, Sonic ada di posisi standar. Sambalbawang sempat mengalami audio bawaan Sonic, juga spiker kit-nya hehe. Kualitas suara yang disemburkan, standar. Tapi tidak malu-maluin. Sekadar catatan, spiker bawaan Sonic, mereknya Panasonic. Tape-nya Clarion.
     Oh ya sodara, banyak orang bilang jeroan Laser Sonic itu sekandung dengan Mazda 323 Interplay. Benarkah? Lama-lama sambalbawang merasa tidak semua itu benar. Setelah sekian kali ganti sparepart, tentu saja, kesimpulan itu akhirnya mengerucut. 
     Salah satunya ketika sambalbawang ganti karet (selang) radiator. Bahkan pihak bengkel pun sempat bingung karena salah prediksi. Juga waktu ganti batok lampu lantaran batok bawaan telah menguning dan baret. Nggak dapat aslinya, terpaksa ganti pakai Corolla.  Sambalbawang berkesimpulan, Sonic memang nyaris tak ada padanan spare part-nya.
      Bicara soal mesin, inilah hebatnya Sonic. Mesinnya bandel, seperti siswa yang suka bolosan tapi selalu dapat ranking. Nggak pernah overheat, Namun Sonic tetap ada penyakitnya. Setidaknya sambalbawang nemuin satu, yakni suara ‘srek-srek’ di transmisi.
     Lima tahun lebih ndak ada bengkel tahu solusi atas masalah itu, sampai kemudian bengkel langganan, menganalisis itu karena gigi lima-nya kocak. Akhirnya beres, meski sempat sekali balik ke bengkel untuk menyempurnakan perbaikan.
      Saat paling asyik merasakan angler dan antengnya deru mesin Sonic, adalah pada malam hari yang dingin dan sepi. Melaju di jalan aspal nan lurus dan AC tidak dihidupkan. Terasa ini sedan yang nyaman. Tiada power steering menjadi tak terasa, karena bantingannya lembut.
      Ada keunggulan, tentu ada kelemahan. Sonic pun demikian. Kelemahan Sonic utama ada pada power mesin yang rada drop saat menyalakan AC. Tiada power seetring agak menyusahkan jika cewek yang dibelakang kemudi saat urusan parkir.
     Dasbord yang dikonsep sederhana, ala sedan jadul, tak memungkinkan menaruh barang sebotol minuman. Kalau bawa botol minuman, ya taruh di samping kaki. Mencari bengkel yang paham mesin Sonic, juga terbukti susah, setidaknya di Balikpapan.
      Harga sparepart Sonic pun mahal. Karbu Sonic milik sambalbawang yang asli, akhirnya harus istirahat setelah dipakai 23 tahun. RPM mulai tidak stabil. Karbu sudah lelah. Mencari aslinya, nemu di harga Rp 3,3 juta, sambalbawang mundur teratur.  
      Akhirnya dapat juga karbu Kijang kapsul yang dibanderol sepertiga dari karbu Laser yang asli. Masalah pun selesai. Namun karbu asli-yang masih berfungsi setidaknya 70 persen-tetap sambalbawang simpan, barangkali besok bisa berguna. Pada prinsipnya sambalbawang penganut ori. Sonic piaraan sambalbawang ini, sepertinya yang paling ori se-Indonesia.
      Kesimpulan akhir: bimbang mau jual Sonic ini, atau tidak. Hahahaha... Kayaknya sih, enggak. (nb; masih pakai foto fordi dengan dek bojo di sampingnya)..

10 komentar:

  1. Balasan
    1. Kemaren dapat toko di pekanbaru yg komplit part sonic tapi hrga lumayan tinggi om...overhaul blnja spare part habis 5jt an

      Hapus
    2. nah itu saya jg kurang paham, karena belum pernah. tapi sejauh ini ya untuk sparepart agak susah mencari di Kaltim. enggak tahu juga berapa populasi sonic di Balikpapan, belum pernah lihat.

      Hapus
  2. Sama nuih penggemar sonuc. . Ppasti seneng nih bisa ketemu yg masih ori. Sonicku sdh banyak rubahan interiornya

    BalasHapus
    Balasan
    1. it'soke. yg penting bisa jalan dengan sehat aja sonic nya

      Hapus
  3. Saya jg pemakai sonic dri semarang, nih mobil kgk ngecewain dg kesedehanaan fitur dan tenaganya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. yap. cuma butuh lumayan sabar dan telaten. mengendarai juga mesti santai

      Hapus
  4. om bikin gorup WA dong khusus pengguna sonic
    saya juga pengguna sonic new bie dari klaten jawa tengah
    0856277432

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal bro... usul bagus. tapi apakah pesertanya akan banyak ya. he.

      Hapus